Langsung ke konten utama

Metode Penelitian Kuantitatif

Penelitian merupakan suatu pencarian, penghimpunan data lalu dianalisis untuk mengetahui hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat misteri, untuk membuat prediksi-prediksi sebagai bahan pengambilan keputusan yang tepat. Banyak metode pencarian berdasarkan pendekatannya dibedakan menjadi pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan sifatnya, penelitian dibedakan menjadi penelitian dasar, t erapan dan evaluatif. Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi penelitian deskriptif, penelitian prediktif dan improvtif. Yang akan dibahas disini adalah metode, yaitu cara yang dilakukan dalam kegiatan pencarian. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanan penelitian yang didasari oleh asumsi asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. (Nana Syaodih, 2010). Suatu metode penelitian memiliki rancangan (design) penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawabanyang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.



Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini diakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Penelitian kuantitatif sendiri dipecah dalam dua bagian yaitu penelitian eksperimental dan noneksperimental. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental yaitu metode deskriptif, metode survai, ekspos fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan.


a.  Penelitian Deskriptif 
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang telah lalu. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka. Beberapa pertanyaan yang mengarah pada penelitian deskriptif misalnya "Bagaimana sikap penduduk Desa Gembong terhadap keberadaa SDN 02 Gembong?" Penelitian ini sangat penting sebagai studi pendahuluan bagi penelitian lain atau penelitian lanjutan.

b.  Penelitian Survai


Survay digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang yang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama dari survai: 1) Informasi dikumpulkan dari kelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti kemampuan, sikap kepercayaan, pengetahuan dari populasi, 2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaa (umumnya tertulis walaupun lisan juga bisa) dari suatu populasi, 3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari survay adalah mengetahui gambaran umum  karakteristik dari suatu populasi.

c.  Penelitian Ekspos Fakto 
Penelitian ekspos fakto  meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis bahwa sesuatu variabel disebabkan oleh variabel tertentu dan mengakibatkan variabel tertentu. Mirip dengan penelitian eksperimental namun tidak ada pengontrolan variabel, dan biasanya juga tidak ada pra tes.

d.  Penelitian Komparatif

Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua keompok ada perbedan dalam aspek (variabel) yang diteliti. Dalam penelitian ini pun tidak ada pengontrolan atas variabel maupun manipulasi (perlakuan) dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan instrumen yag bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan-perbedaan diantara variabel yang diteliti. Penelitian komparatif juga dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya karena menggunakan instrumen yang sudah diuji juga karena kelompok-kelompok yang dibandingkan memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama.

e.  Penelitian Korelasional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel-variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan signifikansi secara statistik. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel yang lain. Korelasi negatif berarti nilai yang tinggi pada suatu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah pada variabel lainnya. Korelasi yang tinggi antara tinggi badan dan berat badan, tidak berarti badan yang tinggi menyebabkan badan yang berat, tetapi antara keduanya memiliki hubungan kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya yaitu ketidaksejajaran (korelasi negatif), badan yang tinggi tetapi berat yang rendah (ringan).

f.  Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada pengadaan pemecahan masalah atau berbaikan. Guru-guru mengadakan pemecahan masalah yang dihadapi di kelas. Penelitian ini difokuskan pada perbaikan proses. Penelitian tindakan dapat menghadirkan pakar dari luar, dan penelitian ini dinamakan penelitian tindaka kolaboratif (collaborative action research) (Oja & Sumarjan, 1989, Stinger, 1996). Penelitian tindakan kolaboratif selain diarahkan kepada perbaikan proses dan hasil juga bertujua meningkatkan kemampuan para pelaksana, sebab penelitian kolaboratif merupakan bagian dari program pengembangan staf.


Sumber:
Sukmadinata, Nana Syaodih, Prof.Dr.,2010, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (Form Model D.K)

Bagi pegawai negeri sipil, pengisian formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUMPTK) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, yaitu sekitar bulan Oktober. Bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengisian formulir SKUMPTK perlu dilakukan untuk memasukkan anggota keluarga mereka yang belum mendapatkan tunjangan agar ketika menerima gaji kelak, anggota keluarga yang menjadi tanggungannya telah terbayar tunjangannya.  Formulir ini biasanya telah dipersiapkan oleh bendahara gaji di instansi masing-masing untuk diisi secara manual, diketik maupun ditulis menggunakan ballpoint, untuk kemudian difotokopi rangkap empat ditandatangani, cap instansi dan dikumpulkan.

Cara Mudah Hitung Nilai Ujian dan Rapot Menjadi Nilai Ijazah SD

Anda hendak menghitung nilai rata-rata rapor dari kelas 4 sampai kelas 6 dan nilai hasil ujian sekolah teori dan praktik? Jangan pakai kalkulator, bisa memakan waktu lama. Pakai saja Ms. Excel. Meskipun Anda belum mahir menggunakan program Ms. Excel, tapi dengan mendownload file contoh yang saya upload, insya Allah semuanya akan jadi mudah karena yang perlu lakukan adalah menginput data. Tidak perlu menyusun formula dan menghitung angka-angka yang panjang. dan semuanya akan masuk ke konsep ijazah. Awas! jangan merubah apapun pada sheet yang berwarna merah kecuali Anda memang faham formula dalam Ms. Excel.

Pembelajaran Tematik di Kelas Tinggi

Pembelajaran berbasis tematik pada kelas rendah (kelas 1 - 3) telah terbiasa dilakukan oleh guru semenjak diterbitkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Pembelajaran tematik bertolak dari anggapan bahwa peserta didik pada usia 6 hingga 9 tahun masih berfikir secara integral atau menyeluruh. Oleh karena itu pada usia tersebut (kelas 1 - 3) diterapkan pembelajaran tematik. Pada tahun 2013 kembali diluncurkan kurikulum baru, yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum yang baru ini, pembelajaran tematik diterapkan dari kelas rendah hingga kelas tinggi (kelas 1 hingga kelas 6). Bagi sebagian guru kelas rendah, pembelajaran tematik tentu sudah biasa meskipun ada sedikit penyempurnaan. Nah, bagaimana dengan pembelajaran tematik di kelas tinggi oleh guru kelas tinggi yang umumnya membagi materi ke dalam mata pelajaran?