Langsung ke konten utama

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Accelarated Instruction)

Munculnya model pembelajaran kooperatif tipe TAI didasari pemikiran untuk mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individu berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Bahwa para siswa memasuki kelas dengan pengetahuan, kemampuan,dan motivasi yang sangat beragam. Ketika guru menyampaikan sebuah pelajaran kepada bermacam-macam kelompok, besar kemungkinan ada sebagian siswa tidakmemiliki syarat kemampuan untuk mempelajari pelajaran tersebut dan akan gagal memperoleh manfaat dari metode tersebut. Siswa lainnya mungkin malah sudah tau materi tersebut dan waktu yang dipergunakan untuk mempelajari pelajaran tersebut justru seakan-akan terbuang sia-sia.



Matematika TAI diprakarsai sebagai usaha merancang sebuah bentuk pengajaran individual yangbisa menyelesaikan masalah-masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak efektif. Dengan membuat para siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif dan mengemban tanggung jawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah,dan saling memberi dorongan untuk maju, maka guru dapat membebaskan diri mereka darimemberikan pengajaran langsung kepada sekelompok kecil siswa yang homogen yang berasal dari tim-tim yang heterogen. Fokus pengajarannya adalah pada konsep-konsep yang ada di balik algoritma yang dipelajari para siswa dalam kegiatan individual.

TAI dirancang untuk memuaskan kriteria berikut ini untuk menyelesaikan masalah-masalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran individual:
  • Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan tim.
  • Guru setidaknya akan menghabiskan separoh dari waktunya untuk mengajar kelompok-kelompok kecil.
  • Operasional program tersebut akan sedemikian sederhananya sehingga para siswa di kelas tiga keatas dapat melakukannya.
  • Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang atau menemukan jalan pintas. 
Unsur-unsur Program TAI

Teams
Para siswa dalam TAI dibagi ke dalam tim-tim yang beranggotakan 4 hingga 5 orang.

Tes Penempatan
Para siswa diberikan tes pra-program dalam bidang operasi matematika pada permulaan pelaksanaan program. Mereka ditempatkan pada tingkat yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka dalam tes ini.

Materi-materi
Untuk sebagian besar dari pengajaran matematika mereka, para siswa bekerja pada materi-materi kurikulum individual yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, angka, pecahan, desimal, rasio, persen, statistik dan aljabar. Masalah-masalah kata dan strategi penyelesaian masalah ditekankan pada seluruh materi. Tiap unit mempunyai bagian sebagai berikut:
-  Halaman panduan yang mengulang konsep-konsep yang telah diperkenalkan oleh guru dalam kelompok dan memberikan metode tahap demi tahap penyelesaian masalah.
- Beberapa halaman untuk latihan kemampuan, tiap halaman terdiri dari 16 masalah. Tiap latihan kemampuan memperkenalkan sub kemampuan yang mengarah pada penguasaan akhir dari seluruh kemampuan.
- Tes formatif, dua set yang paralel dari sepuluh soal.
- Lima belas soal tes unit.
- Halaman jawaban untuk halaman latihan kemampuan dan tes-tes unit dan formatif.

Belajar Kelompok 
Langkah berikutnya yang mengikuti tes penempatan adalah guru mengajar pelajaran pertama. Selanjutnya para siswa diberikan tempat untuk memulai dalam unit matematika individual. Unit tersebut tertera pada buku-buku siswa. Para siswa mengerjakan unit-unit mereka dalam kelompok mereka.

Skor Tim dan Rekognisi Tim
Pada tiap akhir minggu, guru menghitung jumlah skor tim. Skor ini didasarkan pada jumlah rata-rata unit yang bisa dicapai oleh anggota tim dari jumlah tes-tes unit yang berhasil diselesaikan dengan akurat. Kriteria dibangun dari kinerja tim.

Kelompok Pengajaran
Setiap hari guru memberikan pengajaran selama sekitar 10 sampai 15 menit kepada dua atau tiga kelompok kecil siswa yang terdiri dari siswa-siswa dari tim berbeda yang tingkat pencapaian kurikulumnya sama. Tujuan dari sesi ini adalah mengenalkan konsep-konsep utama kepada siswa.

Tes Fakta
Seminggu dua kali, para siswa diminta mengerjakan tes-tes fakta selama tiga menit (biasanya fakta-fakta perkalian atau pembagian). Para siswa tersebut diberikan lembar-lembar fakta untuk dipelajari di rumah untuk persiapan menghadapi tes-tes ini.

Unit Seluruh Kelas
Pada akhir tiap tiga minggu, guru menghentikan program individual dan menghabiskan satu minggu mengajari seluruh kelas kemampuan semacam geometri, ukuran, serangkaian latihan, dan strategi penyelesaian masalah.


Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (Form Model D.K)

Bagi pegawai negeri sipil, pengisian formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUMPTK) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, yaitu sekitar bulan Oktober. Bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengisian formulir SKUMPTK perlu dilakukan untuk memasukkan anggota keluarga mereka yang belum mendapatkan tunjangan agar ketika menerima gaji kelak, anggota keluarga yang menjadi tanggungannya telah terbayar tunjangannya.  Formulir ini biasanya telah dipersiapkan oleh bendahara gaji di instansi masing-masing untuk diisi secara manual, diketik maupun ditulis menggunakan ballpoint, untuk kemudian difotokopi rangkap empat ditandatangani, cap instansi dan dikumpulkan.

Cara Mudah Hitung Nilai Ujian dan Rapot Menjadi Nilai Ijazah SD

Anda hendak menghitung nilai rata-rata rapor dari kelas 4 sampai kelas 6 dan nilai hasil ujian sekolah teori dan praktik? Jangan pakai kalkulator, bisa memakan waktu lama. Pakai saja Ms. Excel. Meskipun Anda belum mahir menggunakan program Ms. Excel, tapi dengan mendownload file contoh yang saya upload, insya Allah semuanya akan jadi mudah karena yang perlu lakukan adalah menginput data. Tidak perlu menyusun formula dan menghitung angka-angka yang panjang. dan semuanya akan masuk ke konsep ijazah. Awas! jangan merubah apapun pada sheet yang berwarna merah kecuali Anda memang faham formula dalam Ms. Excel.

Pembelajaran Tematik di Kelas Tinggi

Pembelajaran berbasis tematik pada kelas rendah (kelas 1 - 3) telah terbiasa dilakukan oleh guru semenjak diterbitkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Pembelajaran tematik bertolak dari anggapan bahwa peserta didik pada usia 6 hingga 9 tahun masih berfikir secara integral atau menyeluruh. Oleh karena itu pada usia tersebut (kelas 1 - 3) diterapkan pembelajaran tematik. Pada tahun 2013 kembali diluncurkan kurikulum baru, yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum yang baru ini, pembelajaran tematik diterapkan dari kelas rendah hingga kelas tinggi (kelas 1 hingga kelas 6). Bagi sebagian guru kelas rendah, pembelajaran tematik tentu sudah biasa meskipun ada sedikit penyempurnaan. Nah, bagaimana dengan pembelajaran tematik di kelas tinggi oleh guru kelas tinggi yang umumnya membagi materi ke dalam mata pelajaran?