Langsung ke konten utama

Peer Teaching UMP


Mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto program PPKHB Pekalongan 3, hari minggu yang akan datang (22 Januari 2012) hendak melaksanakan kegiatan peer teaching secara serentak di gedung SMP 2 Kajen. Agenda akan dimulai pada pukul 08.00 WIB terbagi dalam kelompok pada tiap-tiap kelompok terdiri dari 10 - 12 orang. Peer teaching merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa program S1 yang memiliki bobot 4 SKS tanpa tutorial. Tiap-tiap mahasiswa akan di awasi oleh 2 orang dosen penilai yang akan menilai kegiatan dari persiapan (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) hingga penutup. Oleh karena itu, sedianya mahasiswa telah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Metode, Media, Sumber, LKS dan yang tidak kalah penting adalah siap mental. selain itu, mahasiswa juga dianjurkan untuk memakai jas almamater demi kekompakan dan keseragaman.

Mahasiswa boleh mengajar untuk kelas rendah maupun kelas tinggi dan tidak ditentukan pula mata pelajaran apa yang hendak disampaikan. Karena penguasaan materi sangat penting maka tentunya mahasiswa bisa memilih mata pelajaran yang paling ia kuasai agar tidak terjadi kesalahan ketika menyampaikan di kelas. Ada kasus yang sering terjadi pada pelaksanaan pembelajaran yaitu diantaranya guru salah dalam memberikan konsep. Hal ini sangat disayangkan karena pada usia SD masalah konsep ini bisa berakibat buruk pada perkembangannya kelak. Konsep yang bertentangan dengan konteks kehidupan sehari-hari tentu akan selalu menjadi ganjalan bagi peserta didik, oleh sebab itu persiapkan baik-baik.
Untuk memudahkan anda mengingat, berikut saya berikan daftar yang perlu Anda siapkan sebelum melangkah ke depan kelas.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 
Sudahkah anda mencantumkan kelas berapa, semester berapa, Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar apa yang anda pilih. Persiapkan materi dan sumber-sumber belajar yang sesuai. Semakin banyak sumber yang anda peroleh maka semakin jelas konsep yang anda pahami. Sumber belajar bisa dari mana saja, buku, majalah, koran, televisi atau radio, bahkan lebih bagus jika anda dapat menemukan secara langsung di sekitar anda dengan mengobservasinya, hubungkan dengan teori-teori yang telah anda dapat sebelumnya.
Pilih metode atau teknik apa yang paling tepat untuk menyampaikan agar siswa dapat belajar hingga memperoleh seperti konsep yang anda peroleh. Usahakan siswa dapat menemukan melalui pengalamannya sendiri, bukan hanya mendengar dari anda.

Media atau Alat Peraga 
Anda tak perlu menjelaskan panjang lebar tentang suatu konsep, berikan alat peraga dan biarkan anak-anak menemukan sendiri konsepnya. Anda cukup mengarahkan, melalui lembar kerja siswa anda dapat mengarahkan mereka sekaligus tanpa perlu banyak suara. Jadi anak-anak bekerja dan terarah ketika mereka menyaksikan media ataupun melihat alat peraga. Ada kemajemukan dan kesimpang-siuran konsep yang diterima. Tidak apa-apa, itu wajar karena latar belakang mereka yang berbeda. Galilah dan eksplorasi apa yang mereka peroleh, lalu biarkan temannya meluruskan dan biarlah mereka berargumen. Lalu hadirlah Anda sebagai penengah yang arif, dan usahakan jangan sampai menyinggung perasaan mereka. Mereka anak-anak akan diam kalau hati mereka terluka. Dan ahirnya situasi bisa kacau. Maka tetaplah terdengar menyenangkan di telinga, sehingga suasana belajar mengajar yang menyenangkan akan tetap terjaga.

Penampilan Anda juga perlu dipersiapkan
Anda perlu tampail menawan saat di depan kelas. Namun Anda tak perlu memakai gaun yang norak seperti artis. Anda tetap terlihat sopan dan berwibawa. Parfum yang berlebihan justru akan menimbulkan rasa pusing dan menurunkan daya konsentrasi. Jadi, pilih yang beraroma kalem. Dengan bersepatu dan memakai jas almamater penampilan Anda sudah cukup enak dipandang sehingga akan nyaman dimata anak-anak didik Anda.

Selama mencoba, semoga sukses pada kegiatan peer teaching besok. Amin..

sumber gambar : http://www.education.vic.gov.au

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (Form Model D.K)

Bagi pegawai negeri sipil, pengisian formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUMPTK) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, yaitu sekitar bulan Oktober. Bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengisian formulir SKUMPTK perlu dilakukan untuk memasukkan anggota keluarga mereka yang belum mendapatkan tunjangan agar ketika menerima gaji kelak, anggota keluarga yang menjadi tanggungannya telah terbayar tunjangannya.  Formulir ini biasanya telah dipersiapkan oleh bendahara gaji di instansi masing-masing untuk diisi secara manual, diketik maupun ditulis menggunakan ballpoint, untuk kemudian difotokopi rangkap empat ditandatangani, cap instansi dan dikumpulkan.

Cara Mudah Hitung Nilai Ujian dan Rapot Menjadi Nilai Ijazah SD

Anda hendak menghitung nilai rata-rata rapor dari kelas 4 sampai kelas 6 dan nilai hasil ujian sekolah teori dan praktik? Jangan pakai kalkulator, bisa memakan waktu lama. Pakai saja Ms. Excel. Meskipun Anda belum mahir menggunakan program Ms. Excel, tapi dengan mendownload file contoh yang saya upload, insya Allah semuanya akan jadi mudah karena yang perlu lakukan adalah menginput data. Tidak perlu menyusun formula dan menghitung angka-angka yang panjang. dan semuanya akan masuk ke konsep ijazah. Awas! jangan merubah apapun pada sheet yang berwarna merah kecuali Anda memang faham formula dalam Ms. Excel.

Pembelajaran Tematik di Kelas Tinggi

Pembelajaran berbasis tematik pada kelas rendah (kelas 1 - 3) telah terbiasa dilakukan oleh guru semenjak diterbitkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Pembelajaran tematik bertolak dari anggapan bahwa peserta didik pada usia 6 hingga 9 tahun masih berfikir secara integral atau menyeluruh. Oleh karena itu pada usia tersebut (kelas 1 - 3) diterapkan pembelajaran tematik. Pada tahun 2013 kembali diluncurkan kurikulum baru, yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum yang baru ini, pembelajaran tematik diterapkan dari kelas rendah hingga kelas tinggi (kelas 1 hingga kelas 6). Bagi sebagian guru kelas rendah, pembelajaran tematik tentu sudah biasa meskipun ada sedikit penyempurnaan. Nah, bagaimana dengan pembelajaran tematik di kelas tinggi oleh guru kelas tinggi yang umumnya membagi materi ke dalam mata pelajaran?