Langsung ke konten utama

Kurikulum Muatan Lokal untuk Masyarakat Pekalongan

Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum yang disusun pada tingkat satuan pendidikan (sekolah). Penyusunan kurikulum ini melihatkan pihak-pihak antara lain guru, siswa, masyarakat dan kondisi lingkungan sosial budaya tempat sekolah berada.
Kondisi lingkungan sosial budaya, didalamnya terdapat beraneka ragam kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat, diantaranya kebutuhan untuk hidup, kecakapan atau keterampilan untuk menjadi bekal serta pengembangan potensi sumber daya manusia dan sumber daya lingkungan.
Kebutuhan ini tentu harus dapat diakomodasi oleh satuan pendidikan dan dituangkan dalam kurikulum agar pelaksanaannya jelas dan terarah, misalnya dalam muatan lokal.
Kabupaten pekalongan memiliki kondisi geografis yang bermacam-macam karena wilayahnya terbentang dari pantai hingga pegunungan. Kecamatan Siwalan dan Wonokerto berada di daerah pantai. Kecamatan Sragi, Wiradesa, Buaran, Tirto, Bojong, Karangdadap, Kesesi, Kedungwuni dan Wonopringgo berada di daerah dataran rendah. Kecamatan Kajen, Karanganyar, Doro sebagian wilayahnya berada di dataran rendah dan sebagian lagi di perbukitan. Kecamatan Talun, Petung, Lebakbaran, Paninggaran, dan Kandangserang berada di wilayah pegunungan. Dengan demikian, dilihat dari kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam mata pencaharian tentu berbeda-beda dari satu kecamatan dan kecamatan lainnya. Untuk yang berada di daerah pantai misalnya, tentu kecakapan yang dibutuhkan adalah bagaimana cara mencari ikan yang efektif dan ramah lingkungan, bagaimana mensiasati agar keamanan terjaga atau bagaimana cara mengolah hasil tangkapan agar dapat meningkatkan harga jual. Disinilah peran muatan lokal dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan, tiap satuan pendidikan dapat menetapkan prioritas yang berbeda-beda menurut kebutuhan masyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (Form Model D.K)

Bagi pegawai negeri sipil, pengisian formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUMPTK) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, yaitu sekitar bulan Oktober. Bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengisian formulir SKUMPTK perlu dilakukan untuk memasukkan anggota keluarga mereka yang belum mendapatkan tunjangan agar ketika menerima gaji kelak, anggota keluarga yang menjadi tanggungannya telah terbayar tunjangannya.  Formulir ini biasanya telah dipersiapkan oleh bendahara gaji di instansi masing-masing untuk diisi secara manual, diketik maupun ditulis menggunakan ballpoint, untuk kemudian difotokopi rangkap empat ditandatangani, cap instansi dan dikumpulkan.

Cara Mudah Hitung Nilai Ujian dan Rapot Menjadi Nilai Ijazah SD

Anda hendak menghitung nilai rata-rata rapor dari kelas 4 sampai kelas 6 dan nilai hasil ujian sekolah teori dan praktik? Jangan pakai kalkulator, bisa memakan waktu lama. Pakai saja Ms. Excel. Meskipun Anda belum mahir menggunakan program Ms. Excel, tapi dengan mendownload file contoh yang saya upload, insya Allah semuanya akan jadi mudah karena yang perlu lakukan adalah menginput data. Tidak perlu menyusun formula dan menghitung angka-angka yang panjang. dan semuanya akan masuk ke konsep ijazah. Awas! jangan merubah apapun pada sheet yang berwarna merah kecuali Anda memang faham formula dalam Ms. Excel.

Pembelajaran Tematik di Kelas Tinggi

Pembelajaran berbasis tematik pada kelas rendah (kelas 1 - 3) telah terbiasa dilakukan oleh guru semenjak diterbitkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Pembelajaran tematik bertolak dari anggapan bahwa peserta didik pada usia 6 hingga 9 tahun masih berfikir secara integral atau menyeluruh. Oleh karena itu pada usia tersebut (kelas 1 - 3) diterapkan pembelajaran tematik. Pada tahun 2013 kembali diluncurkan kurikulum baru, yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum yang baru ini, pembelajaran tematik diterapkan dari kelas rendah hingga kelas tinggi (kelas 1 hingga kelas 6). Bagi sebagian guru kelas rendah, pembelajaran tematik tentu sudah biasa meskipun ada sedikit penyempurnaan. Nah, bagaimana dengan pembelajaran tematik di kelas tinggi oleh guru kelas tinggi yang umumnya membagi materi ke dalam mata pelajaran?