Langsung ke konten utama

Tawuran Pelajar, Salah Siapa?

Sering kali kita mendengar dan menyaksikan baik secara langsung maupun melalui media, tawuran antar pelajar, bahkan peristiwa itu telah memakan korban. Apakah tawuran antar pelajar yang marak akhir-akhir ini adalah semata-mata karena kesalahan guru?


Tawuran, Bukan Budaya Bangsa Kita
Tawuran antar pelajar memang sering terjadi, namun jangan lantas dianggap sebagai budaya. Bahkan seharusnya kita cegah. Peran pelajar secara internal sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya peristiwa yang sangat memprihatinkan ini.

Hilangnya Etika dan Moralitas di Kalangan Pelajar
Pelajar mengalami penurunan etika dan moralitas secara massal. Hal ini disebabkan diantaranya oleh berkurangnya pendidikan moral di bangku sekolah (dulu ada pelajaran Pendidikan Moral Pancasila). Pendidikan Agama yang semakin melemah karena banyaknya fenomena di masyarakat yang memang melemahkan.
Fenomena yang melemahkan ini misalnya tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh orang yang dipandang sebagai orang beragama, korupsi di lembaga agama dan sebagainya. Hal ini menimbulkan persepsi di kalangan anak pelajar bahwa agama hanyalah teori belaka.

Pendidikan Etika dan Moral Berawal dari Keluarga
Keluarga berperan sangat besar terhadap perkembangan mental anak. Karakteristik sebuah keluarga, perilaku orang tua secara otomatis membentuk sikap dan perilaku anak. Misalnya orang tua yang selalu berkata santun maka anaknya pun akan ikut berkata dengan santun,  begitu juga sebaliknya.
Sebuah keluarga yang harmonis atau yang berantakan juga dapat membentuk sikap dan perilaku anak.
Arahan orang tua untuk memilih teman dan lingkungan juga berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak. Lingkungan yang keras cenderung membuat anak menjadi keras pula.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (Form Model D.K)

Bagi pegawai negeri sipil, pengisian formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUMPTK) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, yaitu sekitar bulan Oktober. Bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengisian formulir SKUMPTK perlu dilakukan untuk memasukkan anggota keluarga mereka yang belum mendapatkan tunjangan agar ketika menerima gaji kelak, anggota keluarga yang menjadi tanggungannya telah terbayar tunjangannya.  Formulir ini biasanya telah dipersiapkan oleh bendahara gaji di instansi masing-masing untuk diisi secara manual, diketik maupun ditulis menggunakan ballpoint, untuk kemudian difotokopi rangkap empat ditandatangani, cap instansi dan dikumpulkan.

Cara Mudah Hitung Nilai Ujian dan Rapot Menjadi Nilai Ijazah SD

Anda hendak menghitung nilai rata-rata rapor dari kelas 4 sampai kelas 6 dan nilai hasil ujian sekolah teori dan praktik? Jangan pakai kalkulator, bisa memakan waktu lama. Pakai saja Ms. Excel. Meskipun Anda belum mahir menggunakan program Ms. Excel, tapi dengan mendownload file contoh yang saya upload, insya Allah semuanya akan jadi mudah karena yang perlu lakukan adalah menginput data. Tidak perlu menyusun formula dan menghitung angka-angka yang panjang. dan semuanya akan masuk ke konsep ijazah. Awas! jangan merubah apapun pada sheet yang berwarna merah kecuali Anda memang faham formula dalam Ms. Excel.

Pembelajaran Tematik di Kelas Tinggi

Pembelajaran berbasis tematik pada kelas rendah (kelas 1 - 3) telah terbiasa dilakukan oleh guru semenjak diterbitkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Pembelajaran tematik bertolak dari anggapan bahwa peserta didik pada usia 6 hingga 9 tahun masih berfikir secara integral atau menyeluruh. Oleh karena itu pada usia tersebut (kelas 1 - 3) diterapkan pembelajaran tematik. Pada tahun 2013 kembali diluncurkan kurikulum baru, yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum yang baru ini, pembelajaran tematik diterapkan dari kelas rendah hingga kelas tinggi (kelas 1 hingga kelas 6). Bagi sebagian guru kelas rendah, pembelajaran tematik tentu sudah biasa meskipun ada sedikit penyempurnaan. Nah, bagaimana dengan pembelajaran tematik di kelas tinggi oleh guru kelas tinggi yang umumnya membagi materi ke dalam mata pelajaran?