Langsung ke konten utama

Longsor, oh susahnya jalanku

Jl. Kalijambe Desa Karanggondang
Senin pagi, 20 Desember 2010, ketika saya dan kawan2-kawan melakukan perjalanan yang cukup melelahkan melewati jalan berliku dan naik turun bukit. Saya, Pak Kus, Pak Win, Pak Yudi dan Bu Endang harus terhenti oleh keadaan jalan yang rusak parah, bahkan nyaris hilang tanpa bekas.

Saya dan teman-teman senin itu berangkat bersama-sama menuju ke tempat kerja kami, SDN 02 Gembong. Senin itu adalah hari libur akhir semester bagi siswa-siswi SD. Kami tetap masuk seperti biasa selain menjalankan tugas (piket) juga karena memenuhi perintah dari Kepala Sekolah kami yang pada hari tersebut giliran dimonitor dan dievaluasi kinerjanya oleh Tim Accessor Kabupaten.

Jalan yang saya lalui adalah jalan satu-satunya yang membelah perbukitan menuju desa Gembong tempat kami bekerja. Maka, dengan susah payah kami pun beramai-ramai menyebrangi tanah terjal yang tidak lagi pas untuk disebut sebagai jalan. Untung saja pemuda di desa tersebut tanggap, mereka cekatan dan langsung menyambut siapa saja yang hendak melintas di area bencana longsor tersebut, membantu menyeberangkan sepeda motor. Walau hanya beberapa puluh meter, namun kami tahu itu sangat menguras tenaga dan dibutuhkan mental yang berani. Untuk itu ada beberapa yang memberikan imbalan Rp5.000,- untuk satu kali menyeberang.

Komentar

  1. Sungguh, medan yang penuh tantangan.

    BalasHapus
  2. Seneng dapat mengunjungi blog teman seprofesi.
    Salam...!

    BalasHapus
  3. @Kusyardi: Terimakasih sudah mengunjungi blog yang masih prematur ini...
    Walau begitu terasa nikmat untuk dijalani pak..

    @Mursyid: Saya juga senang pak atas support panjenengan. Saya masih ingin banyak belajar, diantaranya kepada Anda. Terima kasih.. Wa'alaikum salam!

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar dan pendapat Anda. Ini sangat berarti bagi saya. Terimakasih.

Postingan populer dari blog ini

Download Formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (Form Model D.K)

Bagi pegawai negeri sipil, pengisian formulir Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUMPTK) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, yaitu sekitar bulan Oktober. Bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengisian formulir SKUMPTK perlu dilakukan untuk memasukkan anggota keluarga mereka yang belum mendapatkan tunjangan agar ketika menerima gaji kelak, anggota keluarga yang menjadi tanggungannya telah terbayar tunjangannya.  Formulir ini biasanya telah dipersiapkan oleh bendahara gaji di instansi masing-masing untuk diisi secara manual, diketik maupun ditulis menggunakan ballpoint, untuk kemudian difotokopi rangkap empat ditandatangani, cap instansi dan dikumpulkan.

Cara Mudah Hitung Nilai Ujian dan Rapot Menjadi Nilai Ijazah SD

Anda hendak menghitung nilai rata-rata rapor dari kelas 4 sampai kelas 6 dan nilai hasil ujian sekolah teori dan praktik? Jangan pakai kalkulator, bisa memakan waktu lama. Pakai saja Ms. Excel. Meskipun Anda belum mahir menggunakan program Ms. Excel, tapi dengan mendownload file contoh yang saya upload, insya Allah semuanya akan jadi mudah karena yang perlu lakukan adalah menginput data. Tidak perlu menyusun formula dan menghitung angka-angka yang panjang. dan semuanya akan masuk ke konsep ijazah. Awas! jangan merubah apapun pada sheet yang berwarna merah kecuali Anda memang faham formula dalam Ms. Excel.

Pembelajaran Tematik di Kelas Tinggi

Pembelajaran berbasis tematik pada kelas rendah (kelas 1 - 3) telah terbiasa dilakukan oleh guru semenjak diterbitkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Pembelajaran tematik bertolak dari anggapan bahwa peserta didik pada usia 6 hingga 9 tahun masih berfikir secara integral atau menyeluruh. Oleh karena itu pada usia tersebut (kelas 1 - 3) diterapkan pembelajaran tematik. Pada tahun 2013 kembali diluncurkan kurikulum baru, yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum yang baru ini, pembelajaran tematik diterapkan dari kelas rendah hingga kelas tinggi (kelas 1 hingga kelas 6). Bagi sebagian guru kelas rendah, pembelajaran tematik tentu sudah biasa meskipun ada sedikit penyempurnaan. Nah, bagaimana dengan pembelajaran tematik di kelas tinggi oleh guru kelas tinggi yang umumnya membagi materi ke dalam mata pelajaran?